PGEO - Pertamina Geothermal Energy Tbk

Table of Contents

 




Mengenal Saham PGEO: Potensi Energi Hijau dari Bumi Indonesia

PT Pertamina Geothermal Energy Tbk. (PGEO) merupakan salah satu emiten yang cukup menarik perhatian investor, khususnya di sektor energi baru dan terbarukan. Dikenal sebagai anak usaha dari PT Pertamina (Persero), PGEO bergerak di bidang pengembangan dan pengelolaan sumber daya panas bumi (geothermal) untuk pembangkit listrik. Seiring meningkatnya tren transisi energi global dan komitmen Indonesia terhadap energi hijau, saham PGEO menjadi incaran banyak pelaku pasar modal.

Profil Singkat PGEO

  • Nama Perusahaan: PT Pertamina Geothermal Energy Tbk.
  • Kode Saham: PGEO
  • Sektor: Energi
  • Subsektor: Energi Baru & Terbarukan
  • Tanggal IPO: 24 Februari 2023
  • Kepemilikan Mayoritas: PT Pertamina (Persero)

PGEO mengelola sejumlah wilayah kerja panas bumi (WKP) di berbagai daerah di Indonesia, antara lain di Kamojang, Lahendong, Ulubelu, Lumut Balai, hingga Karaha. Dengan kapasitas terpasang lebih dari 600 MW yang dikelola langsung dan total kapasitas lebih dari 1.800 MW termasuk kerja sama dengan mitra, PGEO merupakan salah satu pemain terbesar di sektor panas bumi nasional.


🔍 Kinerja Keuangan PGEO Kuartal I 2025


📉 Ringkasan Kinerja

Pada kuartal I 2025, PGEO mencatat penurunan laba bersih sebesar 33,96% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Laba bersih turun dari US$47,51 juta menjadi US$31,37 juta.  

📊 Detail Laporan Keuangan

Pendapatan: US$101,50 juta, turun 1,75% dari US$103,31 juta pada Q1 2024.  

Laba Kotor: US$58,25 juta, turun 7,25% dari US$62,81 juta.  

Laba Usaha: US$55,33 juta, turun 5,01% dari US$58,26 juta.  

Laba Bersih: US$31,37 juta, turun 33,96% dari US$47,51 juta.  

Total Aset: US$3,02 miliar, naik 0,93% year-to-date.  

Ekuitas: US$2,04 miliar, naik 1,56% year-to-date.  


📈 Rasio Keuangan

Gross Margin: 56,8% 

EBITDA Margin: 82,4% 

Net Margin: 30,6% 

Debt to Equity Ratio (DER): 0,48

Return on Assets (ROA): 1,04% 

Return on Equity (ROE): 1,54% 

Price to Earnings Ratio (PER): 76,95x 

Price to Book Value (PBV): 1,18x 

Earnings Per Share (EPS): Rp12,54  

Kinerja keuangan PGEO terbilang solid. Perusahaan mencatat pertumbuhan pendapatan dan laba yang stabil sejak IPO, ditopang oleh permintaan listrik dari energi bersih serta kontrak jangka panjang dengan PLN sebagai pembeli utama listrik panas bumi.


Prospek Bisnis dan Pertumbuhan

1. Tren Energi Hijau dan Transisi Energi

Pemerintah Indonesia menargetkan bauran energi terbarukan mencapai 23% pada 2025 dan terus meningkat hingga 2060. PGEO sebagai pengembang panas bumi sangat diuntungkan oleh regulasi ini karena:

  • Energi panas bumi tergolong energi baseload (stabil, tidak tergantung cuaca)
  • Pemerintah memberikan dukungan insentif bagi proyek energi terbarukan
  • Potensi panas bumi Indonesia terbesar kedua di dunia, namun baru dimanfaatkan sebagian kecil

2. Ekspansi Kapasitas

PGEO menargetkan penambahan kapasitas hingga mencapai 1.000 MW dalam beberapa tahun ke depan. Proyek pengembangan ini mencakup:

  • Lumut Balai Unit 2
  • Hululais
  • Seulawah
  • Penelitian di wilayah kerja baru

Ekspansi ini diperkirakan akan mendorong pendapatan dan laba bersih jangka panjang secara signifikan.

3. Green Financing dan ESG

PGEO telah mulai menjajaki berbagai skema pembiayaan hijau (green bond, sukuk hijau) untuk mendanai proyeknya. Reputasi baik dalam praktik ESG (Environmental, Social, Governance) juga meningkatkan daya tarik perusahaan bagi investor institusi, khususnya global fund yang fokus pada sustainability.


Analisis Saham PGEO

1. Valuasi

Dengan kapitalisasi pasar yang cukup besar dan PER (Price to Earnings Ratio) yang kompetitif dibandingkan emiten energi lainnya, PGEO tergolong reasonable valued. Investor yang fokus pada pertumbuhan jangka panjang akan melihat potensi besar dari valuasi saat ini.

2. Dividen

Sejak IPO, PGEO telah menunjukkan komitmen membagikan dividen kepada pemegang saham. Rasio pembagian dividen (dividend payout ratio) masih konservatif, sehingga ada ruang untuk peningkatan di masa mendatang.

3. Risiko Investasi

Meskipun prospeknya cerah, investor perlu mencermati beberapa risiko:

  • Ketergantungan pada PLN sebagai off-taker tunggal
  • Tantangan teknis eksplorasi dan pengeboran
  • Risiko geologi dan regulasi
  • Fluktuasi kurs (karena sebagian besar pembiayaan dan pelaporan keuangan dalam USD)

Kesimpulan: Apakah Saham PGEO Layak untuk Investasi?

Saham PGEO menawarkan kombinasi menarik antara pertumbuhan jangka panjang, stabilitas pendapatan dari energi baseload, serta kontribusi nyata terhadap transisi energi nasional. Bagi investor yang memiliki horizon investasi menengah hingga panjang dan ingin mendiversifikasi portofolio ke sektor energi hijau, PGEO merupakan salah satu pilihan menarik di Bursa Efek Indonesia.

Sebagai tambahan, saham ini juga cocok untuk investasi berkelanjutan (sustainable investing) karena mendukung target global pengurangan emisi karbon.


Infografis: Kelebihan Saham PGEO

Aspek Keunggulan
Sektor Energi Terbarukan (panas bumi)
Stabilitas Pendapatan dari kontrak jangka panjang
Potensi Ekspansi kapasitas hingga 1.000 MW
ESG Termasuk emiten hijau dengan skor ESG baik
Dividen Konsisten membagikan dividen sejak IPO

Penutup

Saham PGEO layak menjadi bagian dari portofolio investor yang percaya pada masa depan energi bersih. Tetap lakukan riset mandiri, pahami profil risiko pribadi, dan gunakan strategi investasi jangka panjang untuk memaksimalkan potensi dari saham energi baru dan terbarukan seperti PGEO.


Jika Anda menyukai artikel seperti ini, jangan lupa berlangganan blog kami untuk mendapatkan update analisis saham terbaru setiap minggu!


Disclaimer: Artikel ini bertujuan edukatif dan bukan merupakan rekomendasi beli atau jual. Investasi saham mengandung risiko. Selalu lakukan analisis dan konsultasi sebelum mengambil keputusan investasi.



Posting Komentar