CPIN – Charoen Pokphand Indonesia Tbk

Saham CPIN – Mengulas Prospek Bisnis Raksasa Pakan Ternak Indonesia
PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (kode saham: CPIN) adalah salah satu perusahaan agribisnis terbesar di Indonesia, dikenal luas melalui lini bisnis pakan ternak, peternakan ayam, dan produk makanan olahan. CPIN menjadi pemain utama dalam sektor consumer goods berbasis protein hewani, dan telah menjadi incaran investor jangka panjang karena fundamentalnya yang solid. Artikel ini akan mengulas profil, kinerja keuangan, prospek bisnis, hingga analisis saham CPIN secara menyeluruh.
Profil Perusahaan CPIN
Didirikan pada tahun 1972, PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk merupakan anak usaha dari Charoen Pokphand Group asal Thailand. Di Indonesia, CPIN berfokus pada tiga lini utama:
-
Produksi Pakan Ternak: Menjadi pemimpin pasar dengan pangsa lebih dari 35% di sektor pakan ternak nasional.
-
Peternakan Ayam dan Pembibitan: Termasuk Day Old Chick (DOC) dan broiler (ayam potong).
-
Makanan Olahan: Produk beku siap saji seperti nugget dan sosis dengan merek ternama seperti Fiesta, Champ, dan Okey.
CPIN resmi melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun 1991 dan tergabung dalam indeks LQ45, menandakan likuiditas tinggi dan reputasi fundamental yang baik.
Kinerja Keuangan CPIN
Laporan Keuangan Tahun 2024 (audited)
Komponen | Nilai |
---|---|
Pendapatan | Rp 58,3 triliun |
Laba Bersih | Rp 3,12 triliun |
Total Aset | Rp 42,7 triliun |
Ekuitas | Rp 28,5 triliun |
Liabilitas | Rp 14,2 triliun |
ROE (Return on Equity) | ± 10,9% |
📊 Kinerja Kuartal I 2025
-
Pendapatan: Rp 17,7 triliun, naik 11,3% YoY (flat QoQ) didorong tingginya volume penjualan ayam selama bulan Ramadan .
-
Laba Bersih: Rp 1,5 triliun, melonjak 116% YoY dan tumbuh 15,9% QoQ—melampaui estimasi analis sebesar ~+37% .
-
Margin: Gross margin meningkat menjadi 17,7% (+430 bps YoY), EBIT margin 11,5% (+490 bps YoY), dan net margin 8,7% (+420 bps YoY) .
-
Rasio Pajak: Stabil kembali ke kisaran normal ~22,9%, turun dari 39,8% di kuartal IV 2024 .
-
Aset & Ekuitas (per 31 Maret): Total aset Rp 43,8 triliun, liabilitas Rp 11,9 triliun, dan ekuitas Rp 31,8 triliun. Kas naik signifikan ke Rp 5,8 triliun .
Tinjauan: Hasil 1Q25 yang kuat menunjukkan efisiensi biaya bahan baku dan peningkatan volume penjualan masih menjadi motor utama pertumbuhan.
💹 Proyeksi & Forecast 2025
Dua analis utama—KB Valbury dan DBS—telah memberikan estimasi kinerja tahunan CPIN:
-
KB Valbury
-
Prediksi pendapatan tumbuh ~10,1% YoY.
-
Gross profit & EBIT diproyeksi naik masing-masing ~10,5% dan 12%.
-
Laba bersih diperkirakan naik ~14,4% YoY.
-
Target harga: IDR 6.075 (BUY) .
-
-
DBS
-
Revisi laba FY25: naik ke IDR 3,3 triliun (+15% YoY).
-
Proyeksi FY26 naik ke IDR 3,5 triliun (+6%).
-
Estimasi margin DOC: ~7%, broiler: ~3,9%.
-
Target harga: IDR 5.400 (BUY) .
-
-
Analisis MarketScreener
-
Proyeksi net sales 2025: Rp 70,3 triliun (naik ~5%).
-
Prognosa laba bersih: Rp 3,8 triliun (+15%).
-
EBITDA & EBIT diperkirakan naik 10–18% .
-
🔍 Tren Utama yang Mendorong 2025
-
Harga Bahan Baku Stabil
-
Harga kedelai & jagung domestik relatif terkendali (SBM ~USD298/ton, jagung Rp 4.650/kg) .
-
-
Program Makan Bergizi Gratis
-
Rencana mencakup 18 juta siswa, menambah konsumsi broiler sekitar 1 juta ton/tahun .
-
-
Supply Ketat
-
Penurunan impor GPS dan culling PS menciptakan kondisi supply yang ketat, mendukung harga ayam .
-
🔎 Ringkasan Proyeksi 2025
Item | Real (1Q25) / Proyeksi 2025 |
---|---|
Pendapatan FY25F | +10% (Rp ~77 triliun) |
Laba Bersih FY25F | +14–15% (Rp ~3,8 triliun) |
Margin Bersih FY25F | Stabil di kisaran 8–9% |
Kinerja Kuartal | 1Q25 naik 116% YoY |
Target Analyst | IDR 5.400–6.075 |
Meskipun sektor agribisnis sempat terpukul oleh fluktuasi harga jagung dan kedelai (bahan baku pakan), CPIN mampu menjaga margin laba bersih di atas 5%. Hal ini menunjukkan efisiensi operasional yang kuat dan skala ekonomi yang terjaga.
Kelebihan dan Kekuatan CPIN
1. Skala Besar dan Efisiensi
Sebagai market leader, CPIN memiliki keunggulan kompetitif berupa efisiensi produksi, distribusi nasional, dan jaringan peternakan luas. Skala besar ini sulit ditandingi oleh pesaing.
2. Diversifikasi Produk
Selain pakan dan ayam hidup, CPIN juga merambah makanan olahan dengan pertumbuhan cepat. Produk seperti Fiesta mendominasi pasar ready-to-eat.
3. Stabilitas Permintaan
Produk protein hewani, khususnya ayam, tetap menjadi kebutuhan pokok masyarakat Indonesia. Hal ini memberi stabilitas permintaan jangka panjang.
4. Dividen Konsisten
CPIN dikenal sebagai emiten yang rutin membagikan dividen dengan payout ratio konservatif antara 30–50%.
Risiko yang Perlu Diperhatikan
-
Volatilitas Harga Bahan Baku: Harga jagung dan kedelai global sangat memengaruhi biaya produksi CPIN.
-
Ketergantungan pada Regulasi Pemerintah: Sektor peternakan dan pangan sangat rentan terhadap regulasi seperti harga eceran tertinggi (HET), kuota impor, dll.
-
Penyakit Ternak: Risiko biologis seperti flu burung dapat berdampak besar terhadap operasional.
Prospek Saham CPIN di Tahun 2025
1. Pemulihan Ekonomi dan Daya Beli
Pemulihan ekonomi pasca pandemi dan naiknya konsumsi rumah tangga memberi prospek positif pada permintaan produk CPIN, terutama makanan olahan.
2. Ekspansi Produk Olahan
Segmen makanan olahan terus tumbuh seiring perubahan gaya hidup masyarakat urban yang menyukai kepraktisan.
3. Tren Konsumsi Protein Hewani
Menurut data Kementerian Pertanian, konsumsi ayam per kapita di Indonesia masih lebih rendah dibanding negara tetangga, artinya masih ada potensi pertumbuhan konsumsi jangka panjang.
Analisis Saham CPIN
a. Valuasi
Harga saham CPIN per Juni 2025: Rp 5.300
EPS 2024: Rp 378
PER: Sekitar 14x – termasuk cukup wajar untuk perusahaan consumer staple dengan prospek stabil.
b. Rekomendasi Analis
Mayoritas analis memberikan rating “Hold” hingga “Buy” dengan target harga berkisar Rp 5.500 – Rp 6.000 untuk 12 bulan ke depan.
c. Teknikal Singkat
-
Support kuat: Rp 5.000
-
Resistance psikologis: Rp 5.600
-
Indikator RSI: netral (±50)
-
Rekomendasi teknikal: akumulasi saat koreksi di bawah Rp 5.200
Kesimpulan: Apakah Saham CPIN Layak Investasi?
Saham CPIN layak dipertimbangkan untuk investor jangka panjang yang menginginkan:
-
Stabilitas bisnis
-
Dividen rutin
-
Paparan terhadap sektor konsumsi dan agribisnis
Dengan risiko yang terukur dan pertumbuhan yang konsisten, CPIN tetap menjadi pilihan menarik di sektor makanan dan protein hewani di Indonesia.