TPIA - Chandra Asri Pacific Tbk
PT Chandra Asri Pacific Tbk (TPIA) merupakan perusahaan petrokimia terintegrasi terbesar di Indonesia, yang memainkan peran vital dalam industri kimia nasional. Dengan portofolio produk yang luas dan strategi ekspansi yang agresif, TPIA menjadi salah satu emiten yang menarik perhatian investor jangka panjang.
Profil Perusahaan
Didirikan pada tahun 1984 dengan nama PT Tri Polyta Indonesia, perusahaan ini kemudian bergabung dengan PT Chandra Asri pada tahun 2010 dan resmi menjadi PT Chandra Asri Pacific Tbk. Berkantor pusat di Jakarta, TPIA memiliki fasilitas produksi utama di Cilegon dan Serang, Banten. Perusahaan ini memproduksi berbagai produk petrokimia seperti etilena, propilena, polietilena, polipropilena, dan produk turunannya yang digunakan dalam berbagai industri, mulai dari kemasan hingga otomotif.
Kinerja Keuangan Terbaru
Tahun 2024
Pada tahun 2024, TPIA mencatatkan pendapatan sebesar US$1,785 miliar, mengalami penurunan sebesar 17,4% dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai US$2,16 miliar. Penurunan ini disebabkan oleh melemahnya permintaan global dan tekanan harga di pasar petrokimia. Meskipun demikian, perusahaan berhasil mengurangi rugi bersih menjadi US$57,3 juta, dibandingkan dengan rugi bersih sebesar US$69,16 juta pada tahun 2023.
Kuartal I 2025
Memasuki kuartal pertama tahun 2025, TPIA menunjukkan pemulihan dengan pendapatan meningkat 31,8% year-on-year (YoY) menjadi US$622,1 juta. Pendapatan ini terdiri dari US$592,6 juta dari segmen kimia dan US$29,5 juta dari segmen infrastruktur. Rugi bersih juga menyempit sebesar 22,6% YoY menjadi US$25,64 juta.
Analisis Fundamental
Rasio Keuangan
-
Debt to Equity Ratio (DER): 0,64, menunjukkan struktur permodalan yang sehat dengan tingkat utang yang terkontrol.
-
Current Ratio: Lebih dari 1, menandakan likuiditas yang baik untuk memenuhi kewajiban jangka pendek.
-
Net Profit Margin (NPM): -3,63%, mencerminkan tantangan dalam mencapai profitabilitas di tengah kondisi pasar yang menantang.
Kapitalisasi Pasar
Pada Mei 2025, kapitalisasi pasar TPIA mencapai Rp913 triliun, menunjukkan kepercayaan investor terhadap prospek jangka panjang perusahaan meskipun menghadapi tantangan profitabilitas.
Prospek Industri Petrokimia
Industri petrokimia Indonesia menghadapi tekanan akibat banjir impor produk plastik murah, yang menurunkan utilisasi pabrik domestik. Namun, permintaan domestik yang terus tumbuh dan inisiatif pemerintah untuk mendukung industri nasional memberikan peluang bagi perusahaan seperti TPIA untuk memperkuat posisi pasar.
Strategi Ekspansi dan Inovasi
TPIA aktif melakukan ekspansi dan inovasi untuk memperkuat daya saing:
-
Akuisisi Aster Chemicals and Energy: Bersama Glencore, TPIA mengakuisisi aset Shell di Singapura, memperluas jejak global dan kapasitas produksi.
-
Pembangunan Pabrik CA-EDC: Investasi sebesar US$550–600 juta dialokasikan untuk pembangunan pabrik Chlor-Alkali dan Ethylene Dichloride, mendukung diversifikasi produk dan peningkatan margin.
Rekomendasi untuk Investor Jangka Panjang
Meskipun TPIA menghadapi tantangan dalam mencapai profitabilitas, strategi ekspansi dan diversifikasi produk memberikan prospek pertumbuhan jangka panjang. Investor yang mencari peluang di sektor industri dasar dengan potensi pertumbuhan dapat mempertimbangkan TPIA sebagai bagian dari portofolio investasi jangka panjang, dengan catatan memperhatikan volatilitas pasar dan perkembangan industri petrokimia global.
Posting Komentar