AMMN - Amman Mineral Internasional Tbk

Table of Contents

 

Mengenal PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN): Raksasa Tambang Tembaga dan Emas Indonesia


PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN) adalah perusahaan tambang terintegrasi yang beroperasi di Indonesia, khususnya di tambang Batu Hijau, Nusa Tenggara Barat. Sebagai produsen tembaga dan emas terbesar kedua di Indonesia, AMMN telah mencatatkan kinerja yang mengesankan sejak melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Juli 2023.

Sejarah dan IPO

AMMN resmi mencatatkan sahamnya di BEI pada 7 Juli 2023 dengan kode saham AMMN. IPO ini menjadi yang terbesar di Indonesia pada tahun tersebut, dengan nilai penawaran umum mencapai Rp10,73 triliun. Saham AMMN mengalami oversubscription hingga 13,6 kali, mencerminkan minat investor yang tinggi terhadap perusahaan ini.

Kinerja Keuangan 2024

Tahun 2024 menjadi tonggak penting bagi AMMN, dengan pencapaian produksi yang melampaui ekspektasi. Produksi tembaga mencapai 395 juta pon, meningkat 27% dibandingkan tahun sebelumnya. Sementara itu, produksi emas melonjak 73% menjadi 802.749 ons, menjadikannya rekor tertinggi sejak tambang Batu Hijau mulai beroperasi pada tahun 2000. Produksi konsentrat juga naik 39% menjadi 755.083 metrik ton kering.

Kinerja operasional yang kuat berdampak langsung pada hasil keuangan AMMN. Penjualan bersih tahun 2024 mencapai US$2,664 miliar, meningkat 31% dari tahun sebelumnya. Laba bersih melonjak 148% menjadi US$642 juta, dengan margin laba bersih meningkat dari 13% menjadi 24%. EBITDA juga naik 40% menjadi US$1,426 miliar, dengan margin EBITDA mencapai 54%.

Proyek Ekspansi dan Smelter

AMMN terus memperkuat langkahnya melalui proyek ekspansi dan pembangunan smelter. Proses komisioning smelter berjalan dengan baik, dan produksi anoda tembaga pertama berhasil dilakukan pada 12 Februari 2025. Produksi katoda tembaga pertama direncanakan dimulai pada akhir Maret 2025.

Transformasi AMMN dari produsen konsentrat menjadi penghasil katoda tembaga dan emas batangan terus berjalan, meski menghadapi tantangan teknis seperti optimalisasi proses dan peningkatan kinerja peralatan.

Prospek 2025 dan Tantangan

Untuk tahun 2025, AMMN mengantisipasi produksi konsentrat sebanyak 430.000 ton kering yang diproyeksikan mengandung 228 juta pon tembaga dan 90.000 ons emas. Penurunan ini disebabkan oleh peralihan penambangan dari Fase 7 ke Fase 8, di mana bijih yang diproses sebagian besar berasal dari stockpile dan bijih segar berkadar rendah.

Namun, saat mencapai inti bijih Fase 8 pada tahun 2026, produksi logam diperkirakan akan meningkat secara signifikan, melampaui kinerja historis.

Kesimpulan

PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN) telah menunjukkan kinerja yang luar biasa pada tahun 2024, baik dari segi operasional maupun keuangan. Dengan proyek ekspansi yang sedang berjalan dan transformasi menuju produksi katoda tembaga dan emas batangan, AMMN berada pada posisi yang kuat untuk pertumbuhan berkelanjutan di masa depan.

Posting Komentar